Selasa, 14 Desember 2010

4 ORANG TEWAS DALAM PENAMBANGAN EMAS ILEGAL

Tambang emas ilegal di kawasan perabu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah NTB menelan korban jiwa .4 orang tewas terimbun longsoran lubang tambang emas Minggu (12/11) kemarin, salah satu dari korban tersebut adalah seorang pegawai negeri sipil yang berprofesi sebagai guru sekolah dasar (SD) .


Proses Evakuasi para korban berlangsung Minggu malam. Korban tewas adalah Iskandar, Desa Pengenjek, Ramli warga Desa Bare Julat, yang juga berprofesi sebagai guru SD, sementara Sahre warga Desa Arjangke, menurut awen salah seorang teman dari penambang tersebut “warga yang berasal dari arjangka (sahre) ini tidak tertimbun melainkan terjebak didalam lubang yang ambruk tersebut dan kehabisan oksigen(O2), korban terakhir ini berhasil dievakusi hingga malam hari, karena minimnya peralatan. pemakamannya dilakukan pada hari senin sekitar jam 10 pagi dengan tubuh yang sudah lebam dan membusuk“. Sementara seorang warga Junaidi warga desa Peringgarata, hanya mengalami luka lecet di bagian kaki saat berupaya menyelamatkan diri dari longsoran lubang, yang menewaskan empat orang lainnya.
Wakil Bupati Lombok Tengah, H Lalu Normal Suzana, pada infosketsa mengatakan pihaknya langsung terjun ke lokasi tambang di Gunung Penandus jaran, begitu mengetahui ada korban yang belum bisa dievakuasi. Menurut dia semua korban longsoran telah berhasil dievakusi.
Terkait kejadian tersebut, Wakil Bupati yang baru beberapa pekan ini menjabat mengaku akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait agar tidak ada lagi korban di lokasi tambang emas liar tersebut. “kami akan segera mencari jalan keluar terbaik agar tidak ada lagi korban di lokasi tambang emas yang memang illegal itu, akan tetapi tidak serta merta harus bertahap” kata Normal.
Dia mengatakan Bupati Lombok tengah Sebelumnya, Lalu Wiratmaja sempat mengeluarkan kebijakan untuk menutup tambang emas illegal di Gunung Penandus itu, namun resistensi masyarakat yang sangat tinggi menolak kebijakan Bupati. Bagi normal hal itu diakibatkan karena masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan memilih jalan pintas menjadi penambang liar. Sehingga jika Pemerintah nantinya mengelaurkan kebijakan menutup areal tambang liar itu, harus ada alternative pekerjaan lainnyai bagi masyarakat. “kita akan melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman pada warga akan bahaya tambang bagi lingkungan, sehingga dengan kesadaran sendiri mereka bisa menghentikan aktivitas illegal mereka” kata Normal.
Mengingat lokasi tambang emas liar di Lombok tengah hanya satu titik di Gunung Penandus itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah optimis tidak terlalu sulit melakukan penertiban secara bertahap, apalagi kawasan itu merupakan daerah pariwisata yang sangat potensial, karena termasuk wilayah pantai Kuta Lombok yang dikenal dengan pasir putih mericanya. Bagi Normal aktivitas penambangan emas illegal itu sangat kontraproduktif dengan ikon pariwisata Lombok Tengah di kawasan pantai Kuta Lombok. Selain Lombok Tengah, sejumlah lokasi tambang liar masih beroperasi saat ini di NTB, di Ratusan titik tambang liar di Kecamatan Sekotong Lombok Barat. Ratusan orang dinyatakan tewas di lokasi Tambang Liar sekotong.
(http://infosketsa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=3795:seorang-guru-sd-dan-3-warga-tewas-saat-menambang-emas-liar-di-lombok-tengah&catid=41:berita-
Headline)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar