Sabtu, 18 februari 2012 kemarin bisa jadi hari terburuk bagi para penghuni belasan kost di sepanjang INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM (IKIP MATARAM) hingga Perumahan Majapahit. Pasalnya, banjir yang menggenangi kost mereka hampir mencapai 1 meter dan mengalir dengan sangat deras. Sehingga menyulitkan aktivitas mereka. Bahkan kendaraan bermotor dan mobil pun tak bisa memasuki titik itu. Anak-anak kost yang didominasi oleh pelajar itu terpaksa memarkir kendaraan mereka di pinggir jalan lalu berjalan menuju kostnya melawan banjir.
Banjir yang meluas itu berasal dari saluran irigasi antara UNIVERSITAS MATARAM dan IKIP MATARAM tidak bisa menahan volume air yang semakin meninggi. Air menyeruak masuk melalui tembok kost Agria Putri yang roboh akibat terjangan air dan hujan-angin yang mengguyur dengan lebat siang itu. Air kemudian meluas menggenangi radius 100 meter di sepanjang Perumahan Mataram dan kost pelajar terdekat. Kerugian yang diakibatkan banjir ini ditaksir relatif sedikit karena banjir yang terjadi tidak sampai masuk kedalam rumah atau kost karena umumnya kost dan perumahan tergolong tinggi dari permukaan tanah. Tapi tetap saja mengganggu aktifitas warga setempat. Menurut pengakuan Evi, penghuni Nayla Kost. Ia harus berjalan melawan banjir sepanjang 15 meter untuk mencapai kostnya. "Ada banyak teman-teman satu kost saya yang terjebak bersama motornya didalam sana" lanjutnya.
“Setidaknya ada belasan kost dan tiga kantor pemerintahan yang tergenang banjir ini. Banjir datang dengan tiba-tiba. Walaupun air sering tergenang di sepanjang jalan Perumahan Majapahit, tapi ini pertama kalinya sampai banjir seperti sekarang” tutur Ibu Irah. Salah satu penghuni rumah di Perumahan Majapahit. [mumz]
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar