Ketersediaan pakan ternak
merupakan suatu peluang yang sangat berharga untuk meningkatkan kualitas
ternak, baik itu ternak penggemukan atau ternak pembibitan. Pada saat sekarang
ini terlihat dengan jelas begitu banyak pakan ternak yang belum bisa di
manfaatkan dengan baik oleh petani ternak terutama pakan dari limbah pertanian
(jerami padi, jerami kacang-kacangan dan daun-daunan). Dengan melihat potensi
ketersediaan pakan ternak seperti sekarang ini semestinya kualitas ternak
hususnya di NTB sudah baik, tetapi dapat kita lihat untuk saat ini kualitas
ternak kita masih kurang baik dimana tingkat pertambahan berat badan harian
ternak masih sangat rendah sehingga untuk menjadikan NTB sebagai penghasil daging
sapi masih rendah karena masih rendahnya tingkat kemampuan petani ternak dalam
pengelolaan dan pemanfaatan pakan ternak.
Dengan
melihat potensi yang ada saat ini pemerintah harus cepat turun tangan dalam
melakukan pembinaan kepada petani ternak agar potensi yang ada saat ini tidak
menjadi sia-sia. Disamping itu juga dengan adanya pendampingan petani ternak
pada setiap kelompok akan memberikan danpak yang sangat besar dalam meningkatkan
kualitas ternak, disamping itu juga dengan adanya pendampingan petani ternak
akan melahirkan suatu sistem yang dimana pada saat ini rata-rata petani masih
melakukan sistem pemeliharaan yang bersifat tradisional sehingga untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal masih belum bisa di raih petani maka
dengan adanya pendampingan dari pemerintah maka pencapaian hasil yang lebih
baik akan dapat tercapai.
Pencapaian rata-rata
penghasilan petani ternak yang memelihara sapi penggemukan berkisar antara Rp 500.000-1000.000/6
bulan. Sedangkan untuk sapi pembiakan berkisar antara 1000.000 pertahun dimana
memelihara sapi pembiakan ini hanya mengharapkan anak dari induk yang
dipelihara. Dengan melihat rata-rata pendapatan petani ternak dalam jangka
pemeliharaan 6 bulan untuk penggemukan dan 1 tahun untuk pembiakan ini masih
tergolong rendah, sehingga untuk meningkatkan pendapatan petani ternak
pemerintah harus mengiringi petani dengan tehnologi tepat guna yang dimana
tehnologi yang dibutuhkan adalah tehnologi yang tidak membutuhkan biaya, yaitu
tehnologi pemanfaatan pakan yang tersedia disekitar petani ternak sehingga
untuk menunjang pendapatan petani ternak dapat tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar