Setiap akhir tahun pelajaran siswa siswi mulai dari tingkatTk sampai SMA mengisi liburan mereka dengan pesiar atau rekreasi ketempat tempat wisata. Seperti yang dilakukan oleh kebanyakan sekolah yang ada di Lombok tengah khususnya kecamatan Prin ggarata.
Pesiar merupakan ajang bersenang senang dan melepas rasa penat para siswa yang selama setahun atau dua semester terfokus untuk belajar. Para siswa merasa sangat senang dan terhibur dengan adanya acara pesiar yang dilaksanakan oleh sekolah masing-masing yang biasanya dilaksanakan sekali setahun.
Namun pelaksanaan pesiar yang dilakukan oleh SDN 1 INPRES dusun dasan baru desa murbaya kecamatan Pringgarata tidak membuat sebagian siswa merasa senang, pasalnya sebagian siswa SD tersebut pergi karena terpaksa, terutama siswa kelas VI yang akan menerima ijazah beberapa hari lagi. Para siswa ini takut tidak akan diberi Ijazah kalau mereka tidak ikut pesiar karena ijazah dibagikan ditempat pesiar.
Siswa yang bukan kelas VI tetapi menabung juga terpaksa ikut pesiar soalnya mereka mendapat potongan uang tabungan sebesar Rp.20.000 dengan alasan untuk biaya pesiar, potongan tersebut berlaku bagi siswa yang ikut pesiar atau tidak.
Potongan tersebut membuat kecewa sebagian wali murid. Seperti yang diungkapkan oleh wali dari Sulastri salah seorang siswi yang berasal dari Dusun Dasan Baru “potongan tersebut sungguh tidak adil seharusnya mereka yang menabung mendapat hadiah atau mungkin pesiar tanpa biaya bukannya dipotong apalagi potongan tersebut secara umum, pergi atau tidak tetap dipotong” ungkapnya disela-sela kesibukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar