Senin, 20 Juni 2011

MOTOR DAN CALON ISTRI RAIB

Mencuri atau membawa kabur anak gadis seseorang yang ingin dinikahi merupakan tradisi sebagian besar warga Lombok Tengah. Hal serupalah yang dilakukan oleh salah seorang warga dusun Kekalik desa Murbaya Kecamatan Pringgarata yang bernama Ja’far alias Roy. Pada tanggal 14 juni dia membawa kabur anak gadis seseorang yang merupakan tambatan hatinya untuk dinikahi, gadis tersebut bernama Yulianti dari dusun Golong desa keru kecamatan Narmada Nusa Tenggara Barat.

Kedua pasangan calon pengantin tersebutr membuat heboh warga kekalik, soalnya keduanya sama sama setengah gila. Pengantin pria dikenal oleh warga kekalik sebagai orang yang kurang waras atau setengah gila pasalnya kelakuannya selalu diluar normal, begitu juga dengan pengantin wanitanya , setelah ditelusuri dan diperoleh informasi dari pihak keluarga , pengantin perempuan masih dalam tahap pengobatan alias belum sembuh total dari penyakit gilanya, salah satu contoh ketika pengantin perempuan ini ditanya berapa maskawinnya dia cuman tersenyum dan tertawa dan dia semalam tidak tidur namun dia bernyanyi dirumah calon suaminya.

Prihatin dan kasihan terhadap calon menantunya yang juga setengah gila, orang tua Roy memutuskan untuk membawa calon menantunya berobat keorang bisa atau dukun yang berada di sekitar kecamatan Pringgarata yakni kesalah satu dukun yang ada di desa Repoq Tunjang Kecamatan pringgarata.

Usaha tersebut tidak sia sia, ada perubahan perubahan yang terjadi kepada menantunya yang sebelumnya tidak bisa tidur menjadi bisa tidur nyenyak dan tidak bernyanyi semalaman membuat hatinya senang dan mereka berniat untuk mengobatinya lagi untuk yang kedua kalinya, dia menyuruh anaknya “Roy” untuk m,embawa istrinya berobat ketempat dimana calon istrinya sebelumnya dibawa’ Roy tak menolak perintah orang tuanya dsan merekapun menyiapkan beras, Gula sebagai “andang-andang” yang akan dibawa besok kerumah sang dukun.

Pagi hari Roy pergi dengan raut muka yang bahagia karena sebelum pergi dia dibisiki oleh orang tuanya bahwa sorenya tepat tgl 17 juni 2011 pukul 17:00 dia akan akad nikah. Roy pergi dengan calon istrinya dengan mengendarai sepeda motornya sambil membawa andang-andang kerumah dukun yang berada didesa Repoq tunjang. Sesampainya disana mereka dimintai bunga/kembang sirih,karena tidak ada yang dibawa maka sang calon istri meminta ijin untuk mengambil kembang sirih tersebut sendirian kerumah suaminya di kekalik. Tanpa pikir panjang Roy memberikan kunci motornya.

Hari sudah siang hampir menjelang adzan Jum’at sang calon istri tidak juga menampakkan batang hidungnya, ahirnya roy memutuskan untuk menyusul istrinya kerumah dengan berjalan kaki dari Repoq Tunjang ke Kekalik menempuh jarak belasan kilometer. Sekitar jam 14.00 Roy tiba dirumah dan langsung menanyakan kepada orangtuanya apakah sang pujaan hatinya sudah sampai dirumah atau tidak, namun orang tuanya menjawab “tidak ada yang pulang”.

Setelah mengetahui calon istrinya tidak dirumah Roy menangis sekeras-kerasnya, menangisi motor kesayanganya yang dibawa kabur bukan menangisi calon istri yang pergi entah kemana, tangisannya lagi-lagi mengundang perhatian masyarakat sekitar.beberapa tetangga dan keluarga mencoba membantu mencarikan calon istrinya dan motornya namun sampai malam hasilnya nihil. Roy harus menerima kenyataan pahit kehilangan motor dan calon istrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar