Kamis, 04 Agustus 2011

PEMERINTAH HANYA BUAT PROGRAM HANGAT-HANGAT TAHI AYAM

Permasalahan gas elpiji seakan tidak ada akhirnya. Pada awal pemberian kompor dan tabung gas masyarakat resah dengan banyaknya media seperti TV dan surat kabar yang memberitakan tentang tabung gas yang meledak dan memakan beberapa korban, pemberitaan tersebut membuat takut dan resah sebagian besar warga masyarakat sehingga banyak masyarakat yang tidak berani mengambil kompor gas yang diberikan.

Namun setelah melihat dan menyaksikan beberapa warga yang menerima kompor gas menggunakannya dan lebih cepat saji atau matangngya apa yang dimasak selain itu juga harga minyak tanah yang melambung hinmgga menjapai sepuluh ribu perliter membuat mereka yang tadinya tidak mau mengambil kompor gas berebut pada pembagian yang kedua sehingga banyak yang belum dapat dan harus sabar menunggu dan mengisi daftar permintaan.

Setelah banyak warga yang memakai gas Elpiji keadaan berubah , semulanya gas elpiji gampang didapat dan harganya masih relatip murah sekarang menjadi barang langka serta harganya cepat sekali melonjak yang semula 15 ribu rupiah pertiga kilogram naik menjadi 20.000 rupiah dan untuk mendapatkannya harus menitipkan tong gas mereka di kios tempat mereka membeli kalau tidak mereka tidak akan mendapatkan bagian meski membawa uang.

Keadaan yang demikian memaksa warga kembali lagi menggunakan minyak tanah atau kayu bakar. Seperti yang diakui oleh seorang ibu rumah tangga Harmini mengakui dia terpaksa menggunakan minyak tanah meski mahal dan kadang-kadang juga menggunakan kayu bakar untuk mengurangi penggunaan minyak tanah karena sudah tidak bisa mengandalkan kompor gasnya yang tidak bisa terisi meski telah menitipkan tong gasny selama tiga mingguan di kios-kios sekitar. Dia juga mengungkapkan” setelah merasa lebih gampang menggunakan gas kok bisa-bisanya Gasnya langka padahal program pemerintah ini baru-baru mulai berjalan, maunya pemerintah sih apa?”.

Segala jenis program yang diperuntukkan masyarakat hanya hangat-hangat tahi ayam saja tidak pernah memberikan program untuk rakyat dengan sebaik-baiknya begitu masyarakat mulai sadar dan ingin menggunakan kompor ada-ada saja gas langka ujung ujungnya sama dengan pemberian RASKIN yang dibagikan beras-beras yang berkualitas jelek, hitam ,berdebu dan berbau busuk. Kalau memberi bantuan jangan asal buat program pikirkan dengan matang sebelum memberikannya buat masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar