Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1432 Hijriah, di Dusun Dasan Baru Desa Murbaya, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten lombok tengah berlangsung meriah masyarakat berbondong-bondong ke lokasi untuk hadir dalam perayaan tahunan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipusatkan di MASJID NURUL ISLAM DASAN BARU dimulai dari tanggal 14 sampai 22 febuari 2011 yang di selenggarakan pada malam hari mulai dari pukul 20.00 sampai selesai pada perayaan maulid kali ini seperti yang disampaikan oleh ketua remaja masjid nurul islam dasan baru dedi muhadi “ pada perayaan maulid ini kami mengambil tema Memperkuat Semangat Pendidikan Dan Pengamalan Islam Sejak Dini adapun lomba yang kita adakan adalah tahfiz, tartil, footsal, adzan, percakapan bahasa inggris puisi dan banyak lagi lomba-lomba yang lain. untuk puncak acaranya kita akan mengadakan drama untuk kalangan remaja yang jatuh pada malam selasa atau tanggal 22 febuari
Peserta lomba terdiri atas warga setempat, kelompok petani, olahragawan, pelajar dari sejumlah sekolah tingkat SLTP dan SLTA, murid Taman Kanak-kanak (TK) serta kelompok bermain atau "play group" juga ikut memeriahkan. Peringatan maulid (kelahiran) harus dijadikan momentum untuk memajukan umat Islam, serta mengatasi sejumlah persoalan yang menjadi penghambat kemajuan umat.
Dalam catatan historis, Maulid dimulai sejak zaman kekhalifahan Fatimiyah di bawah pimpinan keturunan dari Fatimah az-Zahrah, putri Muhammad. Perayaan ini dilaksanakan atas usulan panglima perang, Shalahuddin al-Ayyubi (1137M-1193 M), kepada khalifah agar mengadakan peringatan hari kelahiran Muhammad.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan semangat juang kaum muslimin dalam perjuangan membebaskan Masjid al-Aqsha di Palestina dari cengkraman kaum Salibis. Yang kemudian, menghasilkan efek besar berupa semangat jihad umat Islam menggelora pada saat itu.
Secara subtansial, perayaan Maulid Nabi adalah sebagai bentuk upaya untuk mengenal akan keteladanan Muhammad sebagai pembawa ajaran agama Islam. Tercatat dalam sepanjang sejarah kehidupan, bahwa nabi Muhammad adalah pemimipn besar yang sangat luar biasa dalam memberikan teladan agung bagi umatnya.
Dalam konteks ini, Maulid harus diartikulasikan sebagai salah satu upaya transformasi diri atas kesalehan umat. Yakni, sebagai semangat baru untuk membangun nilai-nilai profetik agar tercipta masyarakat madani (Civil Society) yang merupakan bagian dari demokrasi seperti toleransi, transparansi, anti kekerasan, kesetaraan gender, cinta lingkungan, pluralisme, keadilan sosial, ruang bebas partisipasi, dan humanism. Oleh sebab itu remaja masjid nurul islam dasan baru mengambil tema yang bertujuan untuk menanamkan sikap bagaimana peduli terhadap pendidikan agar menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan Negara serta mempunyai nilai agamais.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar