Rabu, 03 April 2013

MAKAM RAPI, TENANGLAH HATI




"Makam Rapi, Tenanglah Hati"

Slogan di atas cocok sekali dinisbahkan untuk warga dusun Dasan Baru. Betapa tidak?. Setelah selesai menembok pemakaman sebelah utara dan barat, kini warga Dasan Baru sepakat, dengan modal nekat untuk melanjutkan pembangunan tembok pekuburan yang sebelah selatan dan timur. Pembangunan tembok timur dan selatan diperkirakan akan menghabiskan dana yang jauh lebih banyak dari pembangunan tembok sebelah utara dan barat.

'Pembangunan tembok yang sebelah utara dan barat memakan waktu yang cukup lama. Lebih dari dua minggu masyarakat DasanBaru bergotong royong dengan ikhlas demi lancarnya acara pembangunan tembok pagar pekuburan milik warga Dasan Baru.

Semua warga tak mau ketinggalan dalam melaksanakan ibadah amal jariah sebagai syafaat setelah meninggal nanti. Seluruh lapisan masyarakat ikut membantu demi lancarnya acara tersebut; mulai dari ibu-ibu, anak-anak, pemuda, dan orang-orang tua warga Dasan Baru. 

 
Ibu-ibu ikut membantu lancarnya acara dengan bergiliran membawakan makanan berupa nasi dan jajan bagi para pekerja yang ada di pekuburan. Selain itu, mereka yang memiliki waktu luang ikut membantu mengankat pasir, membawa air, serta memindahkan batu-bata demi lancarnya pembangunan. Namun demikian, bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan, memberikan support kepada ibu-ibu yang punya kesempatan kerja.

Pembagian giliran membawa bahan makanan tersebut diatur dengan sebaik mungkin. Pembagian giliran tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Sekurang-kurangnya ada belasan kelompok pembawa makanan yang diatur oleh warga. Dengan demikian, setiap warga hanya mendapat giliran sekali dua minggu. Antosisme warga dalam mengeluarkan alakedar tampak sekali dari jumlah alakedar yang dibawa. Jumlah alakedar yang dibawa hampir tak bisa habis dihidangkan oleh warga yang bekerja.

Selain itu, remaja pula tak mau ketinggalan. Mereka tak mau kalah dengan ibu-ibu yang sangat bersemangat dalam mengeluarkan ala kedar. Mereka rata-rata meluangkan kesempatan seluang-luangnya untuk membantu lancarnya acara pembangunan tembok pagar tersebut. Namun demikian, bagi mereka yang telah bekerja memanfaatkan waktu libur untuk bersama-sama bergotong-royong.

Tidak kalah pentingnya lagi, warga masyarakat yang telah menikah memberikan bantuan bukan hanya dengan fisik tetapi juga dengan materi. Bagi masyarakat yang bekerja sebagai tukang bangunan atau yang memiliki kecakapan dalam menembok, mendapatkan giliran untuk bekerja menimalnya sekali seminggu. Bahkan mereka rela mengambil cuti di tempat bekerja rutin mereka demi harapan amal jariah yang tuhan janjikan. Sebagian warga yang memiliki ekonomi yang lebih mapan membantu dengan meyumbangkan dana semampu mereka. Beberapa orang menyumbangkan Rp.1500.000 demi lancarnya pembangunan.
Dengan antosiasme dan kegigihan warga tersebut, pembangunan tersebut dapat dipastikan bisa berjalan lancar. Hasilnya pun jauh dari dugaan. Dengan dana awal yang hanya Rp. 3000.000, pembangunan tembok pagar pekuburan seluas kurang lebih 40 are dapat dipastikan jadi sesuai harapan.
“Awalnya kami tak yakin pembangunan ini dapat kita laksanankan sejauh ini. Namun, kegigihan warga membuat kami yakin bahwa modal yang sedikit tak jadi penghalang.” Ujar kepala dusun Dasan Baru, H. Munzir, S.Pd.I.
Anggota KMD yang penasaran dari mana warga mendapatkan dana tambahan untuk pembangunan tersebut mulai bertanya-tanya. Apalagi sekarang pembangunan yang telah berlangsung lebih dari dua minggu kemarin akan dilanjutkan.

Hari minggu dan senin kemarin merupakan hari perongkasan. Warga melakukan perongkasan selama dua hari karena tempat perongkasan terhitung sulit. Kebetulan di sekeliling pekuburan, terutama selatan dan timur, dikelilingi pohon bambu yang rimbun dan kayu yang besar yang dulunya digunakan sebagai tempat bernaung. Selain menemui kesulitan dalam penebangan bambu dan kayu, kesulitan yang paling utama adalah ketika harus membersihkan tanggul dan akar bambu dan kayu yang telah ditebang. Namun demikian, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan banyaknya warga. Bahkan salah satu warga yang bekerja sebagai tukang kayu mengeluarkan singsawnya untuk digunakan menebang tanggul kayu yang masih tersisa.

Rasa penasaran anggota KMD tampak lebih jelas ketika ia bertanya kepada H. Munzir, S.Pd.I, “kira kira untuk dana tambahannya nanti kita pakai apa, mik?”
“Hal tersebut sudah kami pikirkan. Kebetulan kita pingin melihat kubur kita bersih seperti yang kita harapkan, maka kami berniat untuk menjual seluruh pohon kelapa yang ada kepada siapa yang berminat membelinya dengan harga yang wajar. Sebagai informasi juga, kemarin warga yang kita tugasin untuk menjual pohon kelapa itu telah dapat pembeli yang mau membeli 30 pohon kelapa tersebut dengan harga Rp. 15.000.000. Dengan demikian, harapan kita untuk memperbaiki pekuburan dan membersihkannya akan dapat tercapai. Tak lupa kami sarankan kepada kawan semua untuk saling bahu-membahu dalam bergotong-royong.” Jawab kadus Dasan Baru.

Selain itu, beliau juga menambahkan, “kami sangat bangga dan bersyukur melihat kesatuan dan persatuan masyarakat Dasan Baru. Persatuan inilah yang membuat segala hal menjadi mudah.”

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar

SUPPORTING SITES

 

Popular Posts

Popular Posts this month

Popular Posts this week