Setelah membungkam mulut
dalam waktu yang lama. Menderita dengan jalan yang sungguh menyakitkan. Jalan
yang buruk yang dulunya membuat seluruh lapisan masyarakat mengeluh. Siswa mengeluh karena mereka harus siap sakit perut;
harus siap mengalami resiko ban kempes; harus siap mengalami resiko tabrakan karena
kemungkinan besar terjadi perebutan jalan bagus; harus siap menerima resiko telat
masuk sekolah karena tidak bias menambah kecepatan berkendara.
Para pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar pringgarata mengeluhkan kurangnya pelanggan. Betapatidak, banyaksekali pelanggan yang memilih pasartradisional lain, seperti keru, sebagai alternative tempat mereka belanja karenajalannya lebih baik. Selain itu juga, jalan yang berdebu juga membuat para pedagang bosan berdagang di sana.
Namun sekarang, semua keadaan tadi berubah. Jalan pringgarata yang baru membuat warga kecamatan pringgarata tersenyum lebar. Siswa yang mengeluhkan jalan sekarang merasa lega dengan keadaan jalan yang membaik. Mereka tidak perlu lagi takut akan resiko ban kempes. Mereka biasa sampai sekolah dengan nyaman dan aman tampa harus sakit perut dan sakit mata karena debu. Mereka sudah bisa menikmati perjalanan dari rumah mereka menuju sekolah.
Demikian juga pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar pringgarata, mereka sekarang sudah bisa bernafas lega. Lebih banyak pelanggan yang berkunjung kepasar pringgarata, membuat mereka mendapatkan laba yang lebih banyak. Mereka juga merasakan kenyamanan karena jalan tidak lagi berdebu.
Selain Mahyudin, Muzakkir, mahasiswa bagu jurusan PAI, juga menambahkan bahwa salah satu hal yang sering membuat jalan tidak bertahan lama adalah belum adanya jalan khusus yang pemerintah buatkan untuk mobil bermuatan berat.
Para pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar pringgarata mengeluhkan kurangnya pelanggan. Betapatidak, banyaksekali pelanggan yang memilih pasartradisional lain, seperti keru, sebagai alternative tempat mereka belanja karenajalannya lebih baik. Selain itu juga, jalan yang berdebu juga membuat para pedagang bosan berdagang di sana.
Namun sekarang, semua keadaan tadi berubah. Jalan pringgarata yang baru membuat warga kecamatan pringgarata tersenyum lebar. Siswa yang mengeluhkan jalan sekarang merasa lega dengan keadaan jalan yang membaik. Mereka tidak perlu lagi takut akan resiko ban kempes. Mereka biasa sampai sekolah dengan nyaman dan aman tampa harus sakit perut dan sakit mata karena debu. Mereka sudah bisa menikmati perjalanan dari rumah mereka menuju sekolah.
Demikian juga pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar pringgarata, mereka sekarang sudah bisa bernafas lega. Lebih banyak pelanggan yang berkunjung kepasar pringgarata, membuat mereka mendapatkan laba yang lebih banyak. Mereka juga merasakan kenyamanan karena jalan tidak lagi berdebu.
“kita berterimakasih sekali kepada pemerintah yang telah mau memperbaiki kondisi jalan, khususnya di wilayah Pringgarata ini. Dulunya kami harus lewat Narmada untuk berangakat kuliah ke Bagu, tapi sekarang, walaupun belum jadi seratus persen, kami sudah bias berangkat dari pringgarata ke Bagu tanpa harus mengambil jalan alternative yang lebih jauh”, ujar, Mahyudin, mahasiswa Bagu jurusan bahasa Inggris.
“Namun, kami berharap pengerjaan jalan berjalan sesuai rencana. Jangan sampai pengerjaan jalan ini hanya sampai pengerasan saja karena hal itu justru akan membuat jalan semakin rusak. Jika didiamkan hanya sampai pengerasan akan membuat jalan semakin berdebu. Selain itu, semoga ketebalan aspal juga diperhatikan oleh petugas lapangan dengan harapan semogajalan yang baik ini dapat bertahan minimal 10 tahun sesuai rencana yang kami dengar.” Lanjutnya dengan penuh semangat.
Selain Mahyudin, Muzakkir, mahasiswa bagu jurusan PAI, juga menambahkan bahwa salah satu hal yang sering membuat jalan tidak bertahan lama adalah belum adanya jalan khusus yang pemerintah buatkan untuk mobil bermuatan berat.
“Kami berharap ada jalan khusus bagi mobil berat ini. Dengan pembuatannya jalan tersebut, bukan hanya pengendara sepeda motor yang akan merasanyaman, kondisijalan pun akan lebih awet”, ujar Muzakkir.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar