SEBENTAR lagi gema takbir menyambut Idul Fitri 1432 H akan berkumandang di seantero dunia. Puluhan juta umat muslim Indonesia menyambutnya dengan suka cita. Biasanya, aneka makanan , baju baru dan lain sebagainya setelah melaksanakan sola ID masyarakat melakukan silaturahmi dan ziarah ke makam-makam keluarga. Hal inilah yang menjadi tradisi pada setiap acara lebaran.
Silaturrahim tidak saja ditujukan kepada mereka yang masih hidup, tapi juga kepada yang sudah meninggal. Umumnya masyarakat kita melakukan ziarah kubur pada hari-hari terakhir sebelum masuk bulan Ramadhan. Namun masyarakat yang ada di dusun dasan baru setelah melaksanakan Salat Id, kemudian berziarah ke makam orang tua, keluarga dan kerabatnya. Tujuannya mungkin untuk melepas rasa rindu kepada orang tua atau keluarga yang telah mendahului, sekaligus berbagi kebahagiaan atau kesedihan, ada juga yang curhat, atau paling bagus untuk mengingat kematian agar tidak terlalu senang dan lupa diri di hari lebaran.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, lebaran harus disambut dengan yang serba baru; pakaian baru, sepatu baru, mukena dan sarung baru, kenderaan baru, rumah-rumah yang sudah kusam diperbaiki dan dicat kembali agar tampak seperti baru. Dan untuk mempersiapkan semua yang baru-baru itu dilakukan sebelum atau pada saat Ramadhan. Jangan heran jika pengeluaran dan anggaran belanja membengkak di bulan Ramadhan dan saat lebaran. Akibatnya, bulan Ramadhan yang seharusnya diisi dengan kegiatan ibadah, sering diabaikan demi untuk memenuhi kebutuhan lebaran.
Tetapi apapun namanya istilah Idul Fitri buat kita adalah “mengungkapkan suatu kegembiraan setelah kurang lebih satu bulan kita yang beragama Islam berpuasa di siang hari dan kembali seperti biasa makan, minum dan berhubungan seks di siang hari.” Tapi bagi kita yang penting adalah Idul Fitri berarti “kembali ke kampung halaman rohani.” Dengan demikian, yang harus mudik itu sesungguhnya bukan dalam arti biologis. Coba kita lihat akhir-akhir ini mudik lebaran bukan main luar biasa, sampai “merepotkan” semua pihak. Padahal yang urgens adalah melakukan “mudik spiritual, mudik rohani.”
Tak heran, sebelum hari Hari Lebaran datang, orang-orang sibuk membuat jajan membeli daging dan mencari ayam untuk dipotong, kali ini remaja masjid yang ada di dusun dasan baru menggelar pembersihan di masjid untuk menyambut datangnya hari kemenangan(idul fitri) yang jatuh pada hari rabu tangggal 31 agustus 2011. Disamping itu remaja masjid nurul islam dasan baru pada tahun ini membuat badan amil zakat yang nantinya zakat ini akan dibagikan kepada anak-anak yatim yang ada di dusun dasan baru, kegiatan ini sangat baik dan sangat membantu masyarakat untuk membagikan zakat kepada fakir miskin atau orang-orang yang berhak menerimanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar