Jumat, 07 Oktober 2011

PUISI-PUISI ABU HABIB (Hablul Warid, S.Ag.,M.Pd.)


SEPERTI BIASA

Seperti biasa,

Tabir yang membuka warna

Selalu menyodorkan jingga ujung senja

Persis mantra dedaunan musim gugur mengusik kelana

Sudahlah, diri yang yatim jiwa musim yang berganti

Jangan lagi Kau paksa

Seperti biasa,

Makna lebih mengerti ihwal udara yang pengab

Hampa tirai kata telah cukup membuka sebab

Sebagai jendela pembuka tanya kerap kalap mengungsi dari dusta

Sudahlah, kuasa apa yang kuat halangi perlawanan

Menggodaku percuma

Seperti biasa,

Kerinduan yang sering menggoda kelembutan Musa pada gembala ternak tersesat

Darahnya wahyu bersahaja menyeruakkan cerca bukit Tursina

Kernanya sudahlah,

Biarkan diri terus menjamu sepi dalam do’a pembuka rahasia

Seperti biasa,

Cahya yang lekat hijau dedaunan

Angin yang mengacak-acak rerimbunan ilalang

Rona yang bertukar tangkap mengiris teremendum, dan

Mengharu biru pada ihtiar cinta sesama

Telah cukup lama menitip karma simpati pada yang bersahaja

Dan yang bertahan dari kemungkinan memilih-Nya

Biarkan diri mendatanginya bertakzim

Memilih memilikinya dengan cara yang paling muskil dan imajinal

Larut memuara pada pusaran makna,

Bercinta dengannya,

Seperti biasa,

Garis-garis di langit kemungkinan berpendar

Dari semangat Titanik yang membesuk ruang

Angkara Bulbonik selalu setia ulurkan jiwa

Sedang diri mulai ragu berdo’a

Seperti biasa,

Diripun kerap digoda rindu yang tidak biasa

Mataram, Agustus 2001

SAJAK SETELAH

Setelah jauh mengembara

Mengapa jenuh berkata-kata

Setelah sejuta getir onak mengepung

Mengapa bingung bertarung

Setelah usia berabad memuja

Mengapa pada-Nya sering tak betah bercinta

Setelah lama mengurung diri bermimpi

Mengapa abai memilih sepi

Setelah sombong bening idemu cagar palung

Mengapa memilih jejak semesta masih linglung

Setelah kobaran api kauterima

Mengapa sangsi percik lentiknya

Setelah risau-sesak-ngilu-dendam-darah-sesama berteriak memanggilmu rusuk

Mengapa abai membesuk

Setelah banyak korban bersimbah darah nyawa terbuang percuma api melalap hangus rumah-rumah ladang-ladang tandus ditinggalkan pemilik mengungsi anak-anak kecil menjerit kelaparan malaria busung lapar mengisap jiwa mereka

Mengapa masih mengirimkan bara

Setelah mendengar berita sesak mengapa masih bisa ngakak

Mataram, September 2000

SAJAK SEDANG

Sedang gemercik air bertasbih bisu di jemari bebatuan

Burung bernyanyi rindu rumah biru awan

Mengapa jiwa pada maknanya tak jua tertawan

Sedang laut mengisyaratkan cinta seluas samudera

Ombak karang badai menyimpan murka

Mengapa jiwa tak betah bertahan pada rahasia duka

Sedang bumi tidak dihamparkan begitu saja

Manusia dirancang-Nya mengelola semua

Mengapa sering berpaling dari kata-Nya

Sedang semua dicipta-Nya tidak sia-sia

Mengapa tak bersegera memilih-Nya

Kaliantan, September 2000

HARI INI

(Sajak Risau Seorang Guru)

Anak-anakku,

Hari ini aku tak lagi bisa mendiktekanmu struktur mimpi esok hari

Apalagi sekedar ngajar jampi

Biar kebal menginjak bara

Toh, pijakan halus pesona Ibrahim saja

tak lagi menjadi dupa pada saat kalian harus mencari cara

Aku sendiri bingung memilih mana yang tak luruh menjadi iri

Dalam rawa dan kabut gelap kalian memilih cepat-cepat pergi tikam nurani

Hari ini,

Seperti juga hari-hari biasa yang diguyur lesu

Sehabis belajar kalian bergerombol menunda waktu sambil mengisap jari, membisu

Sesekali pekik yang lengking nyaring menuding pelangi yang risau

Dari wajah memerah kalian yang terbakar matahari tak terlihat cita esok hari yang menyimpan merah jambu

Apa masih perlu ngajar kalian ihwal nyali yang mampu menguras isi hari

Tidak sekedar telaten menguras mimpi dengan sepenuh dengki

Kelak kalau sekolah kelar jadi pegawai negeri atau polisi

Aduuuuh,

Apa kurangnya aku sebagai guru

Aku jadi ingin merenggut jiwa kinasih Muhammad dari gumpalan awan ‘tuk mengajarimu inti hidup dan rindu

Sesudah hari ini banyak hal yang tidak tentu

Praya September 1999

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon Tinggalkan Komentar

SUPPORTING SITES

 

Popular Posts

Popular Posts this month

Popular Posts this week