KEPALA DESA PILIH KASIH

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) memberikan program perbaikan jalan . pada tahun 2010 program PNPM ini memperbaiki jalan dari pertigaan kekalik menuju pademare sedangkan pada tahun 2011 program perbaikan jalan ini akan diperuntukkan bagi perbaikan jalan dari pertigaan Bertais menuju Loang Ajak.

Perbaikan jalan dari pertigaan kekalik menuju murbaya sudah mulai dikerjakan, namun masyarakat yang mendambakan perbaikan jalan dari pertigaan bertais menuju loang ajak harus gigit jari dan merasa kecewa karena program perbaikan yang di tunggu-tunggu batal terealisasi.

Pembatalan program ini disebabkan oleh ketidak hadiran dan ketidak siapan kepala desa pada saat penentuan lokasi dan alokasi dana yang diperuntukkan bagi setiap desa yang diselenggarakan di kantor camat Pringgarata. Seperti yang dituturkan oleh Riamin salah satu anggota PNPM yang hadir pada acara pertemuan tersebut mengungkapkan “saya menyayangkan ketidak hadiran dan ketidak siapan kepala desa untuk mendukung perbaikan jalan dari pertigaan dusun Bertais menuju Loang Ajak dengan alasan lebih memilih untuk memindahkan dana perbaikan jalan dari pertigaan Bertais ketimur dipindahkan ke pertigaan kekalik menuju murbaya, sedangkan keinginan kepala desa tersebut tidak digubris oleh pimpro karena alasan pemerataan sedangkan kepala desa lebih memilih tidak hadir pada pertemuan di kantor camat yang mengakibatkan program perbaikan jalan dari Bertais ke timur di batalkan”.

Sikap dari kepala desa murbaya yang menolak bantuan perbaikan jalan merupakan sikap pilih kasih dalam membantu warganya,dia lebih memilih tidak dapat bantuan perbaikan daripada bantuan tersebut dinikmati oleh warga yang bukan dari kobatan atau dusun murbaya. Hal serupa di ungkapkan oleh saudara Ma’rup.S.Pdi, di saat menghadiri acara syukuran di salah satu rumah warga di dusun dasan baru. Menurutnya kepala desa terlalu bodoh karena lebih memilih tidak mendapatkan bantuan daripada merelakan bantuan tersebut dinikmati oleh warga yang tinggal di dusun Bertais ketimur, nyata dia pilih kasih dalam memberikan bantuan.

Kekecewaan juga dirasakan oleh warga Loang ajak, gara –gara sikap kepala desa yang pilih kasih dalam memberikan bantuan menyebabkan mereka tidak bisa memperbaiki jalan yang selama ini mereka idam-idamkan seperti yang di ceritakan oleh kepala dusun loang ajak suparlan. Dia tidak menduga kepala desa pilih kasih dalam membantu warga desanya dan merasa kecewa dengan sikap kepala desa yang demikian.

Hampir seluruh warga desa Murbaya yang tinggal di bertais ketimur mersa kecewa dengan sikap ketidak pedulian dan pilih kasih dalam membantu warganya, padahal seluruh dusun yang ada di Murbaya merupakan dusun binaannya dan dia bertanggung jawab untuk memajukan dan memperbaiki dusun-dusun yang ada Murbaya dalam kapasitasnya sebagai Kepaladesa.