Para pemuda yang ada di dasan baru mengenal
ada tiga macam cara menikah; yang pertama dijodohkan,yang kedua meminang dan
yang ketiga membawa kabur atau mencuri mempelai wanita. Cara yang pertama dan
kedua sangat simple, kedua orang tua dan keluarga kedua mempelai melakukan musyawarah
yang meliputi tentang kapan acara perkawinan dilaksanakan dan acara sorong serah juga didiskusikan pada
musyawarah tersebut.
Bagaimanapun juga sebagian besar pemuda tidak ingin dijodohkan atau tidak mau memperdulikan kasta atau gelar bangsawan karena itu sebagian besar pemuda memilih cara yang ketiga, dengan siapa saja mereka ingin menikah maka mereka tidak perlu meminta ijin dari orang tua wanita hanya saja mereka harus mencurinya atau membawanya kabur selama sehari semalam maka menurut hukum adat mereka harus dikawinkan.
Setelah calon pengantin wanita dibawa kabur atau dicuri, keluarga
calon pengantin laki-laki harus melapor kekadus atau keliang dusun tersebut setelah itu kadus akan menemui kadus dan keluarga calon pengantin perempuan.
Barulah setelah sehari atau lebih keluarga calon pengantin laki-laki mengutus seseorang untuk membicarakan harga
pengantin perempuan pada keluarga pihak perempuan sekaligus membicarakan hari
atau tanggal acara pernikahan akan diselenggarakan. Tak jarang mahar diserahkan
kepada orang tua calon pengantin perempuan
namun sebagian besar masalah mahar diserahkan kepada calon pengantin
perempuan.
Sesudah
semuanya menemukan kata sepakat kedua
keluarga mempersiapkan segala sesuatunya dari segala jenis kue, jajan ,undangan
dan lokasi dipersiapkan. Pada malam dan hari
perayaan pernikahan atau hari/malam “begawe” para warga yang ada didusun tersebut
membantu persiapan mulai dari pembuatan tenda,pengupasan lauk paok, pengupasan
kelapa dan pengirisan pohon pisang atau yang biasa disebut “ares”.pemuda-pemudi
berpakaian adat untuk menyambut para tamu yang telah diundang tak sampai disitu
iring-iringan pengantin diramaikan oleh pemuda-pemudi yang ada di dusun
tersebut dan diiringi oleh alunan musik
tradisional, rebana,gendang beleq,kecimol dan ale-ale ikut menyemarakkan
irin
0 komentar:
Posting Komentar
Mohon Tinggalkan Komentar